Praktikum KPK Tanah Kualitatif
A. ACARA VIII : KPK Tanah Kualitatif
B. TANGGAL
: 2 Maret 2022
C. TUJUAN
1.
Membuktikan muatan negatif zarah-zarah tanah dengan 2 macam zat warna. 2. Membuktikan pengaruh luas permukaan zarah
tanah terhadap KPK (Kapasitas Pertukaran
Kation) tanah.
3. Menentukan KPK tanah
D. METODE : Kualitatif
E. ALAT
DAN BAHAN
1. Alat
A. Tabung reaksi
B. Corong kaca
C. Kertas saring
D. Rak tabung reaksi
E. Pipet tetes
F. Erlenmeyer
G. Kertas label
2. Bahan
A. Contoh tanah Regosol diameter 0,5 mm dan 2 mm.
B. Gention Violet (GV) 0,2 % (bermuatan negative)
C. Eosin Red (ER) 0,2 % (bermuatan positif)
F. CARA
KERJA
1. Diambil
dua tabung reaksi masing-masing diisi tanah Regosol diameter 0,5 dan 2 mm ( ± setinggi I cm )
2.
Ditambahkan dalam tabung reaksi GV, sehingga tinggi tanah dan GV menjadi 5 cm.
3. Tabung
reaksi dikocok sehingga homogen ( ± 2 menit), kemudian disaring dengan kertas saring dan masing-masing
filtrate ditampung didalam erlenmeyer.
4. Teteskan dengan pipet tetes filtrate tadi pada kertas
saring
5.
Bandingkan masing-masing filtrate, diameter 0,5 mm, 2 mm dan control. Bila warna Iarutan di kertas saring semakin muda,
berarti KPK nya tinggi. 6. Untuk
menentukan muatan listrik tanahnya, apabila warna filtrate pekat maka muatan listrik tanah sama dengan GV yaitu
negatif, tetapi bila warna filtratnya jernih berarti muatan listrik tanahnya
berlawanan dengan G V yaitu positif. 7.
Ulangi langkah 1-6 dengan menggunakan ER
G.
PENGAMATAN
Jenis tanah |
Gention Violet |
Auxin Red |
kontrol |
|
|
Regosol 0,5mm |
+ |
+ |
Regosol 2mm |
- |
+ |
Keterangan
Gention
Violet = Semakin pekat warna yang dihasilkan semakin negative (-) Auxin Red =
semakin pekat warna yang dihasilkan semakin positif (+)
H.
PEMBAHASAN
Tanah
merupakan media pertumbuhan tanaman yang sangat kompleks. Agar tanaman tumbuh dengan optimum maka tidak
hanya membutuhkan unsur hara yang cukup
dan seimbang, tetapi juga memerlukan lingkungan fisik, kimia dan biologi tanah yang sesuai sehingga akar
tanaman dapat berkembang dengan bebas
demikian juga proses fisiologinya. Salah satu jenis tanah yaitu tanah regosol. Tanah regosol merupakan jenis tanah
yang masih berkembang, terbentuk pada
timbunan bahan induk yang baru diendapkan, yang terangkut dari tempat lain dan tertimbun pada tempat tersebut. Seperti
tanah entisol pada umumnya, tanah
regosol bertekstur kasar dengan Ph 6-7. Tanah Regosol mengandung unsur P
dan K serta sedikit unsur N. Sifat tanah
seperti ini sulit untuk menampung air, sehingga
tidak semua 5 tanaman cocok ditanam pada tanah ini.
Tanah
regosol dengan tekstur kasar atau kandungan pasir tinggi akan mempunyai porositas yang baik karena
didominasi oleh pori makro, namun
mempunyai tingkat kesuburan rendah di mana unsur hara muda tercuci (Darmawijaya, 1990). menurut Gunadi et al.
(2005) bahwa tanah regosol miskin akan
bahan organik (0,95 %) dengan demikian kemampuan menyimpan air dan unsur hara sangat rendah, sedangkan keberadan
bahan organik membantu mengimbagi
beberapa sifat fisik
Tanah
sebagai bahan media tanam sangatlah memiliki peranan penting dalam menunjang pertumbuhan tanaman. Salah
satu hal yang paling penting adalah
sifat kimia tanah. Sifat kimia tanah ada beberapa macam, yaitu koloid tanah, muatan pH tanah, bahan organik tanah,
dan kadar kapur tanah. Semua dari sifat
kimia tanah memiliki peranan penting dalam menentukan kesuburan tanah, hal yang terpenting adalah muatan tanah yang
berupa KPK (Kapasitas Pertukaran Kation)
dan KPA (Kapasitas Pertukaran Anion), KPK adalah Kapasitas Pertukaran Kation, KPK merupakan kemampuan tanah untuk
menjerap dan menukar Kembali kation dari
dan ke dalam larutan tanah. Hal ini dapat terjadi karena koloid lempung tanah pada umumnya bermuatan negative
sehingga kation dapat terjerap dan
tertukar
Kembali oleh partikel lempung tersebut. Kapasitas pertukaran kation tanah berbeda-beda jenisnya. Tanah dengan
kapasitas pertukaran kation tinggi mampu
menyerap dan menyediakan unsur hara lebih baik dari pada tanah dengan kpk rendah.
Nilai kpk
dipengaruhi oleh jumlah mineral lempung jumlah dan tipe mineral lempung dan jumlah jenis bahan organic. Suatu
jenis tanah yang mempunyai nilai kpk
tertentu dapat diubah (dinaikkan atau diturunkan) dengan cara mencampur dengan bahan-bahan lain yang nilai KPKnya
berbeda. Untuk membuktikan muatan
negative zarah-zarah tanah digunakan dua macam zat warna yaitu: gentian violet (+) untuk menunjukkan tanah yang
bermuatan negative dan eosin red (-)
untuk menunjukkan tanah bermuatan positif. Pertukaran kation merupakan pertukaran antara satu kation dalam suatu
larutan dan kation lain dalam permukaan
dari setiap permukaan bahan yang aktif. Semua komponen tanah mendukung untuk perluasan tempat pertukaran kation,
tetapi pertukaran kation pada Sebagian
besar tanah dipusatkan pada liat yang berukuran seperti klorida dan
partikel partikel humus yang disebut misel. Setiap misel memiliki beribu-ribu
muatan negative yang dinetralisir oleh
kation yang diabsorby. Semakin halus tekstur pada tanah maka akan meningkatkan KPK karena tanah
lebih mampu dalam menahan air dan unsur
hara. Dengan semakin halusnya tekstur, maka hara akan tertahan dan terjerap dalam koloid tanah, serta unsur hara
tidak mudah mengalami pencucian. Hal ini
dapat memudahkan dalam pertukaran kation didalam tanah, terutama pada kation
yang monovalent. Jerapan dan pertukaran kation ini mempunyai arti penting dalam serapan hara oleh tanaman, kesuburan
tanah, retensi hara dan pemupukan.
Tekstur
tanah tersusun dari tiga komponen, yaitu pasir, debu, dan liat. Ketiga komponen tersebut dibedakan
berdasarkan ukurannya yang berbeda.
Faktor yang mempengaruhi KPK antar lain tekstur tanah, jenis mineral
lempung, kandungan bahan organic, dan PH
tanah. Tekstur tanah dapat mempengaruhi
karena tekstur digunakan untuk mengetahui fraksi pokok penyusun tanah.
Tanah bertekstur lempung mempunyai nilai
KPK yang jauh lebih tinggi dari tanah
bertekstur
debuan maupun pasiran. Kandungan bahan organic sangat berpengaruh karena dalam kandungan bahan organic tersusun
dari bahan humus berfungsi untuk
meningkatkan KPK. Semakin banyak kandungan bahan organic yang telah terdekomposisi matang semakin besar pula
nilai KPK nya. pH tanah berpengaruh
terhadap KPK karena pada tanah terubahkan yang mengakibatkan semakin
tinggi pH tanah maka KPK tanah semakin
banyak. Pemberian asam humat dan asam
silikat pada alofan menurunkan KPK akibat terjadinya pelepasan Si dari
alofan yang diketahui dengan mengukur Si
dalam kesetimbangan setelah adsorpsi
sehingga mengurangi muatan negatif pada permukaan alofan sebagai
sumber pertukaran kation, akibatnya
kation yang dapat dijerap dan dipertukarkanpun
menjadi turun. Potensi pembenah tanah dapat berupa pupuk kandang,
blotong, dan kapu las kabit.
Pupuk
kandang memiliki pH netral, C-organik sangat tinggi, N-total sangat tinggi, N-tersedia rendah, C/N rendah, P (HCl
25%) dan K (HCl 26%) sangat rendah, K+
sangat tinggi, dan KPK sedang. Blotong memiliki pH basa, C-organik sangat tinggi, N-total sangat tinggi,
N-tersedia rendah, C/N rendah, P (HCl 25%)
dan K (HCl 25%) sangat rendah, K+ sangat tinggi, dan KPK sedang.
Penggunaan pembenah tanah blotong tidak
berpengaruh terhadap sebagian besar sifat fisika (BV, BJ, porositas, kadar lengas dan
permeabilitas), biologi dan kimia tanah (pH,
C, N, P, K, Ca, Mg, S, Na, Cl dan KPK) dibanding penambahan pupuk
kandang di tanah pasir pantai.
Dari hasi
pengamatan yang dilakukan terbukti bahwa tanah regosol rata rata berion positif (+) karena dari 4 percobaan 3
diantaranya bersifat positif (+), tanah
yang bersifat + biasanya lebih condong ke ph ≤7 yang berarti tanah
tersebut bersifat asam.
I.
KESIMPULAN
1. KPK
adalah Kapasitas Pertukaran Kation, KPK merupakan kemampuan tanah untuk menjerap dan menukar Kembali kation
dari dan ke dalam larutan tanah. 2. Tanah Regosol rata rata bersifat positif
(+) yang berarti memiliki ph ≤7 yang
berarti bersifat asam
3. Larutan
Gention Violet dan Auxin red merupakan larutan untuk mengetahui sifat tanah dengan melihat kepekatan warna
4. Faktor
yang mempengaruhi KPK antar lain tekstur tanah, jenis mineral lempung, kandungan bahan organic, dan PH
tanah.
5. Prinsip
kerja Gention violet dan Auxin Red sama sepeti kertas lakmus tetapi dalam bentuk cair
DAFTAR PUSTAKA
Darmawijaya, M. I. 1990. Klasifikasi Tanah. Penerbit Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
Gunadi, Soenarto & Tri Sudyastuti.
2005. Dinamika Ketersediaan Bahan Organik
Dari Residu Pupuk Pupuk Hijau Daun Dan Kompos Dalam
Kaitannya Dengan Fisik Tanah Pasiran Di Lahan
Pantai
Katonsasongko. 2013,. "Bahan Organik Tanah". Universitas
Gajah Mada Prakoso, Adi, Bayu,. 2014,. "Laporan Praktikum Dasar-Dasar Ilmu
Tanah",. Universitas Gajah Mada.
Putinella, June A. 2011. "Perbaikan sifat fisik tanah regosol dan
pertumbuhan tanaman Sawi (Brassica Juncea L)
akibat pemberian bokashi ela sagu dan pupuk urea". Universitas Pattimura
rajiman ,. 2009. "Pengaruh dosis Zeloid terhadap karateristik
tanah dan hasil cabai merah di lahan sub-optimal pasir
pantai”. polbangtan Yogyakarta
Komentar
Posting Komentar