LEADERSHIP OF MUHAMMAD
Makna Kepemimpinan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kepemimpinan berasal dari kata pimpin yang artinya "perihal pemimpin" atau cara memimpin. Dari pemaknaan secara bahasa ini dapatlah dipahami bahwa kepemimpinan adalah suatu cara yang dilakukan oleh seorang pemimpin dalam memimpin sesuatu yang dipimpinnya. Contoh, apabila ada seorang pemimpin yang memerintah rakyatnya dengan cara otoriter atau demokratis, maka itulah yang dikatakan kepemimpinan. Secara bahasa, pemimpin adalah orang yang memimpin. Di negara ini ada presiden, gubernur, wali kota, bupati, lainnya, mereka semua adalah pemimpin. itu pemahaman sempitnya. Dalam islam pemahaman pemimpin diperluas lagi lingkupnya. tidak terbatas pada pemimpin formal disuatu negara yang memiliki rakyat.
Diriwayatkan oleh Ibnu Umar ra, dari Nabi Saw bahwa beliau bersabda:
Ketahuilah! Masing-masing kamu adalah pemimpin, dan masing-masing kamu akan dimintai pertanggung jawaban terhadap apa yang dipimpin. Seorang raja yang memimpin rakyat adalah pemimpin, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang dipimpinya. Seorang suami adalah pemimpin anggota keluarganya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap mereka. Seorang istri juga pemimpin bagi rumah tangga serta anak suaminya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap yang dipimpinnya. Seorang budak juga pemimpin atas harta tuannya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang dipimpinnya. Ingatlah! Masing-masing kamu adalah pemimpin dan masing-masing kamu akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinya. (shahih muslim No.3408).
Hadist ini menyampaikan pesan pada kita, bahwasannya setiap manusia mempunyai tugas memimpin. Artinya, walaupun kita bukan seorang presiden, menteri, gubernur, bupati, atau pemegang jabatan-jabatan penting lainnya dipemerintahan, kita tetap seorang pemimpin yang memimpin diri masing-masing. Dari hadit ini telah ditegaskan, kepemimpin mempunyai makna yang sangat luas. Tidak hanya mereka yang menjabat sebagai kepala pemerintahan yang bisa disebut sebagai pemimpin. Seorang suami adalah pemimpin, seorang istri pemimpin, seorang budak sekalipun ia seorang pemimpin. Masing-masing adalah pemimpin bagi dirinya sendiri. Suami mempunyai tugas memimpin anak dan istrinya. ia bertanggung jawab atas keselamatan dan kesejahteraan keluarga. Seorang istri memimpin rumah tangga ketika suami kerja. Ia bertanggung jawab menjaga kehormatan diri, anak-anak dan harta dirumahnya. Seorang budak adalah pemimpin atas harta yang diserahkan oleh tuannya untuk dijaga. Tanggungjawabnnya adalah menjaga harta tuannya. Bahkan, kita sendiri adalah pemimpin atas tubuh kita. Sebagai pemimpin kita wajib menjaga tubuh agar tetap sehat dan jangan sampai berbuat maksiat.
Pemimpin dapat pula disebut sebagai orang yang mengemban amanah. Kepala keluarga mempunyai amanah menjaga anak-anak dan istrinya. Seorang budak mempunyai amanah menjaga harta tuannya. Diri kita mempunyai amanah menjaga tubuh kita agar tidak sakit dan berbuat maksiat. Presiden, menteri, perdana menteri, raja, sultan, memiliki amanah pada rakyat yang dipimpinya. mereka mempunyai kewajiban menjaga rakyatnya dengan jaminan kesejahteraan terpenuhi, hak-haknya terlindungi, keadilan terjamin, keselamatan terjaga. Apabila amanah ini tidak dipenuhi, berarti kita sebagai pemimpin telah berkhianat. Apabila amanah dikhianati, Ingatlah pada hadist Nabi Saw yang mengatakan, "Apabila amanah disia-siakan maka tunggulah saat kehancuran. (HR Bukhari).
Jelas sudah bahwa setiap manusia pada hakikatnya mempunyai tugas kepemimpinan masing-masing yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban. Apa yang kita pimpin itu adalah amanah. Maka, kita wajib menjaga amanah itu. Apabila kita meremehkan atau bahkan tidak menjaganya, berarti kita telah berkhianat.
Pengertian Pemimpin Dalam Islam
Dalam Islam, pemimpin mempunyai banyak istilah, diantaranya, rain, syekh, imam, umara, kaum, wali, khalifah. Rain memiliki arti pemimpin yang lingkupnya sangat luas. tidak terbatas pada pemimpin yang memegang jabatan dipemerintahan. Diri kita juga pemimpin atas tubuh kita sendiri. Sedangkan istilah syekh memiliki pengertian: kepala suku, pemimpin, tetua, atau ahli agama Islam. Hanya, istilah ini lebih mendasar pada kepemimpinan secara kultur (kebudayaan), dan bisa dilacak dari asal katanya. Kata syekh berasal dari bahasa arab. Di negara-negara Arab Timur Tengah, istilah syekh secara harfiah berarti orang yang lanjut usianya. Belakangan pengertiannya berkembang menjadi gelar yang berarti pemimpin, tetua atau bangsawan, bahkan sepertinya telah menjadi gelar tradisional ditengah masyarakat. Selain syekh istilah pemimpin lainnya adalah imam. Kita mungkin sudah lumayan akrab dengan istilah imam, sering disebut dalan ritual ibadah shalat lima waktu yang didirikan secara berjamaah. oleh karena itu, dalam konteks agama, imam adalah orang yang berdiri didepan jamaah memimpin ibadah. dalam konteks politik, memiliki arti kepala negara, dan lembagannya disebut "al-Imamat". Istilah ini banyak digunakan oleh aliran Syiah hingga sekarang. Umara juga memiliki arti pemimpin. Istilah ini berdasarkan pada hadist Nabi Saw yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra, ia berkata: Wahai orang-orang yang beriman taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kamu kepada rasul dan ulil amri (pemimpin)...(shahih muslim No 3416). Dari hadist ini juga bisa kita pahami bahwa umara juga mempunyai arti pemimpin.
Bagaimana makna kepemimpinan secara istilah? Menurut DR. Thariq M. As-Suwaidan dan kawan-kawannya dalam buku Melahirkan Pemimpin Masa Depan mencatat, pemimpin adalah orang yang memiliki kemampuan untuk menggerakkan manusia menuju tujuan-tujuan yang telah ditentukan. pengertian DR. Thariq tersebut senapas dengan Kartini Kartono. Ia memahami bahwa pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan atau kelebihan disatu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan. (Kartini Kartono, 1994).
Definisi diatas lebih pada pemahaman syarat menjadi pemimpin. Artinya, kemampuan tetap menjadi yang utama bagi seorang pemimpin. Muhammad Saw sendiri mempunyai kemampuan. beliau mampu bertahan dalam kondisi sesulit apapun.
Komentar
Posting Komentar